Rabu, 27 Mei 2009

KARAKTERISTIK ANAK USIA DINI

A. Pentingnya Memahami Anak Usia Dini
Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas,baik secara fisik,psikis,sosial,moral,dan sebagainya.Masa kanak-kanak juga masa yang paling penting untuk sepanjang usia hidupnya.Sebab masa kanak-kanak adalah masa pembentukan fondasi dan dasar kepribadian yang akan menentukan pengalaman anak selanjutnya.
Pengalaman yang dialami anak pada usia dini akan berpengaruh kuat terhadap kehidupan selanjutnya.Pengalaman tersebut akan bertahan lama,bahkan tidak dapat terhapuskan.kalaupun bisa,hanya tertutupi.Beberapa hal menjadi alasan pentingnya memahami karakteristik anak usia dini.Sebagaian dari alasan tersebut dapat diuraikan sebagaimana berikut:
1) Usia dini merupakan usia yang paling penting dalam tahap perkembangan manusia,sebab usia
tersebut merupakan periode diletakannya dasar struktur kepribadian yang dibangun untuk
sepanjang hidupnya.Oleh karena itu pendidikan dan pelayanan yang tepat.
2) Pengalaman awal sangat penting,sebab dasar awal cenderung bertahan dan akan
mempengaruhi sikap dan perilaku anak sepanjang hidupnya,disampingitu dasar awal akan
cepat berkembang menjadi kebiasaan.Oleh karena itu perlu pemberian pengalaman awal
yang positif.
3) Perkembangan fisik dan mental mengalami kecepatan yang luar biasa,dibanding dengan
sepanjang usianya,bahkan usia 0-8 tahun mengalami 80% perkembangan otak dibanding
sesudahnya oleh karena itu perlu stimulasi fisik dan mental.

B) Karakteristik Perkembangan Anak usia Dini
Anak usia dini (0-8) tahun adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.Bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan.Karena itulah maka usia dini dikatakan sebagai golden age (usia emas) yaitu usia yang sangat berharga dibanding usia-usia selanjutnya.Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik,secara lebih rinci akan diuraikan karakteristik anak usia dini sebagai berikut.
1) usia 0-1 tahun
Beberapa karakteristik anak usia bayi dapat dijelaskan antara lain:
a) Mempelajari keterampilan motorik mulai dari berguling,merangkak,duduk,berdiri,dan
berjalan
b) Mempelajari keterampilan menggunakan panca indera,seperti melihat,atau mengamati
meraba,mendengar,mencium,dan mengecap dengan memasukan setiap benda kemulut.
c) Mempelajari komunikasi sosial

2) Usia 2-3 tahun
Beberapa karakteristik khusus yang dilalui anak usia 2-3 tahun,antara lain:
a) Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya
b) Anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa
c) Anak mulai belajar mengembangkan emosi

3) Usia 4-6 tahun
Anak usia 4-6 tahun memiliki karakteristik antara lain:
a) Berkaitan dengan perkembangan fisik,anak sangat aktif melakukan berbagai kegiatan
b) Perkembangan bahasa juga semakin baik
c) Perkembangan kognitif (daya fikir) sangat pesat,ditunjukkan dengan rasa ingin tahu anak
yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar
d) Bentuk permainan anak masih bersifat individu,bukan permainan sosial

4) Usia 7-8 tahun
Karakteristik perkembangan anak usia 7-8 tahun antara lain:
a) Perkembangan kognitif anak masih berada pada masa yang cepat
b) Perkembangan sosial,anak mulia ingin melepaskan diri dari otoritas orangtuanya
c) Anak mulai menyukai permainan sosial
d) Perkembangan emosi

C) Kondisi yang mempengaruhi anak usia dini
Banyak hal yang dapat mempengaruhi kondisi anak usia dini,secara garis besar dapat dikelompokan menjadi dua,yaitu:
1) Faktor bawaan
Adalah faktor yang diturunkan dari kedua orang tuanya,baik yang bersifat fisik maupun psikis
2) Faktor lingkungan
Adalah faktor yang berasal dari luar faktor bawaan,meliputi seluruh lingkungan yang dilalui oleh anak.


Nama : Wahdah ayu diah safitri
Nim : 08140012

Senin, 25 Mei 2009

PENGARUH PENDIDIKAN BAGI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

PENGARUH PENDIDIKAN BAGI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
Senin, 26Mei 2009

Pendidikan memberikan pengaruh dan kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan diri anak. Pendidikan dalam hal ini dipahami sebagai suatu tindakan yang dilakukan dengan sengajaoleh seorang pendidik atau pengasuh anak guna mecapai tujuan yang telah ditentukan, atau mencapai kondisi yang lebih baik bagi anak.
Aspek yang dilihat dalam pembahasan imi ada lima, yakni perkembangan fisik, moral, emosional, intelektual, dan perkembangan spiritual. Masing-masing aspek tersebut dapat berkembang secara baik dengan adanya program pendidikan yang teah ditetapkan kepada anak. Baik pendidikan dalam keluarga, pendidikan pra sekolah maupun pendidikan di sekolah.
Segala perilaku dan stimulasi yang diterima anak akan berpengaruh terhadap pembentukan dan pengembangan dirinya, baik disengaja maupun tidak. Pendidikan merupakan bentuk perilaku dan stimulasi yang disengaja dan disadari oleh pendidik atau pengasuhnya, sehingga efek yang dihasilkan diharapkan akan lebih baik dibanding dengan perilaku atau stimulasi yang diterima anak secara spontan.

A. PENGARUH PENDIDIKAN BAGI PERKEMBANGAN FISIK
Perkembangan fisik merupakan awal dan landasan bagi perkembangan aspek lainnya. Sebab perkembangan fisik akan memberikan pengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung bagi pengembangan aspek-aspek yang lain. Perkembangan fisik juga dianggap penting karena secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi perilaku anak sehari-hari.
Bentuk-bentuk pendidikan dan layanan yang dapat diberikan untuk pengembangan fisik anak, antara lain:
1. Pemberian gizi yang memadai guna mendukung perkembangan fisik.
2. pemberian kesempatan unttk beraktivitas dan berpartisipasi guna menggerakkan otot dan anggota tubuh.
3. Penyediaan lingkngan yang positif dan kondusif bagi perkembangan fisik.
4. Pemberian reaksi yang positif terhadap bagaimanapun kondisi fisik anak.
5. Pemberian reaksi yang positif terhadap bagaimanapun kondisi fisik anak.

pengaruh pendidikan anak bagi perkembangan fisik.
1. Fisik berkembang lebih baik, karena mendapatkan perhatian dan pemenuhan kebutuhan yang memadai.
2. Fisik berkembang lebih kuat, karena ada kesempatan yang leluasa bagi anak untuk beraktivitas dan menggerakkan otot.
3. anak termotivasi untuk melakuka berbagai aktivitas ditengah lingkungannya yang bermanfaat bagipengembangan fisik.
4. Anak terhindar dari hal-hal yang mengganggu dan membahayakan perkembangan fisik.
5. Anak memiliki konsep diri positif, walaubagaimanapun kondisi fisik yang dimiliki.


B. PENGARUH PENDIDIKAN BAGI PERKEMBANGANMORAL
Perkembangan moral adalah perkembangan perilaku seseorang yang sesuai dengan kode etik dan standard sosial. Bentuk-bentuk pendidikan dan layanan yang dapat dilakukan untuk pengembangan moral anak antara lain:
1. Memberi kesempatan kepada anak untuk berinteraksi dengan sosial dan belajar apa saja yang diharapkan oleh anggota kelmpok dan masyarakat.
2. Memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan apa saja yang benar dan yang salah dan kemudian dijelaskan mengapa ini benar dan mengapa itu salah.
3. Mengembangkan keinginan anak untuk melakukan hal-hal yang benar.
4. menumbuhkan rasa malu dan rasa bersalah bila melanggar norma dan aturan yang beraku.

C. PENGARUH PENDIDIKAN BAGI PERKEMBANGAN EMOSIONAL
Emosi adalah letupan perasaan yang muncul dari dalam diri seseorang baik bersifat positif maupun negatif.
Bentuk-bentuk pendidikan yang dapat dilakukan untuk pengembangan emosional anak, antara lain:
1. Memberikan reaksi emosi yang positif terhadap anak guna pengembangan emosi positif.
2. melatih anak untuk mengembangan emosi positif.
3. Mengembangkan emosi positif sebagai emosi yang dominan.
4. melatih anak untuk mengendalikan emosi (katarsis emosi).

Pengaruh pendidikan bagi pengembangan emosional anak, antara lain:
1. Anak mengembangakan emosi positif berdasarkan apa yang dia lihat, ia dengar dan ia rasakan.
2. Anak terlatih untuk mengembangkan emosi positif.
3. Anak mengembangkan emosi positif sebagai emosi yang dominan.
4. Anak terlatih untuk mengendalikan emosi dan menetralkan emosi(katarsis emosi0
5. Anak mampu meredam gejolak emosi.

D. PENGARUH PENDIDIKAN BAGI PERKEMBANGAN INTLEKTUAL
Kemampuan intelektual adalah kemampuan untuk memahami sesuatu. kemampuan iniperlu dilatih dan distimulasi sejjak dini agar dapat berkembang secara optimal.
pengembangan intelektual anak antara lain:
1. memberikan stimulasi positif bagi pengembangan intelektual anak sesuai dengan tahap pengembangannya.
2. melatih dan membimbing anak untuk mengembangkan kemampuan intelektualnya.
3. Menanamkan konsep positif terhadap apa saja yang dikenal dan diketahui oleh anak.
4. Menghindarkan hal-hal yang dapat menghambat dan merugikan perkembangan intelektual anak.

pengaruh pendidikan bagi pekembangan intelektual anak anak antara lain
1. Anak mampu mengembangkan kemampuan intelektualnya secara lebih baik.
2. anak memiliki konsep positif terhadap apa saja yang dikenal dan diketahui.
3. Anak mampu mengembangkan segenap potensi yang dimiliki sesuai dengan kemampuan yang ada.


Nama: ISTIQOMAH
Kelas : F
Nim : 08140022

Minggu, 17 Mei 2009

PERAN ORANG TUA BAGI PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI

A. Pentingnya Peran Orang Tua Bagi Pendidikan Anak

Secara lebih rinci dapat diuraikan pentingnya peran orang tua bagi pendidikan anak,antara lain:
1) Orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak
Melalui orang tua,anak belajar kehidupan dan melalui orang tua anak belajar
mengembangkan seluruh aspek pribadinya.
2) Orang tua adalah pelindung utama bagi anak
Anak bukanlah miniatur orang tua dewasa.Anak baru lahir berada dalam kondisi
yang lemah baik fisik maupun mentalnya
3) Orang tua adalah sumber kehidupan bagi anak
Anak dapat hidup karena pemeliharaan dan dukungan orang tua
4) Orang tua adalah tempat bergantung bagi anak
Kehidupan anak sangat tergantung pada orang lain.Semenjak dalam kandungan
kehidupan anak tergantung pada ibunya melalui plasenta
5) Orang tua merupakan sumber kebahagiaan bagi anak

B) Peran orang tua bagi pengembangan anak

peran orang tua bagi pengembangan anak secara lebih rinci dapat diuraikan sebagai
berikut:
1) Memelihara kesehatan fisik dam mental anak
2) Meletakkan dasar kepribadian yang baik
3) Membimbing dan memotivasi anak untuk mengembangkan diri
4) Memberikan fasilitas yang memadai bagi pengembangan diri anak
5) Menciptakan suasana yang aman,nyaman dan kondusif bagi pengembangan anak

C) Hubungan Keluarga Dengan Sekolah

Pada masa bayi dan usia pra TK,orang tua dan kelurga memegang peranan yang
sangat menentukan dalam membentuk fondasi kepribadian anak.Pada saat itulah
kesempatan emas bagi orang tua dan keluarga untuk memberikan warna dasar bagi anaknya
tanpa diganggu dan dipengaruhi faktor lain.Memasuki TK atau pra sekolah,maka peran
orang tua sudah dipengaruhi oleh orang lain,yaitu pihak sekolah.Sekolah juga memiliki peran
yang sangat besar bagi pembentukan kepribadian anak.Namun menyerahkan sepenuhnya
pendidikan anak kepada pihak sekolah tentu bukan langkah yang tepat.Upaya terbaik yang
perlu dilakukan adalah kerjasama yang erat dan komunikatif antara pihak keluarga dan
sekolah.

Nama :Wahdah Ayu D.S
Nim :08140012
Kelas/jurusan :F/IPI

Senin, 04 Mei 2009

STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas. Baik dalam hal sikap, perhatian, minat dan kemampuannya dalam belaja. Segala yang ia lihat ia dengar dan ia rasakan akan mengendap dan membangun struktur kepribadian anak. Pengalaman yang ia lalui tidak akan pernah terhapus, melainkan hanya tertutupi oleh pengalaman berikutnya. Kekhasan dunia anak mengakibatkan perlunya setrategi pembelajaran untuk anak yang juga khas.

A. Orientasi Pembelajaran Anak Usia Dini
Usia dini merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar ( golden age). oleh karena itu kesempatan ini hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk proses belajar anak. Rasa ingin tahu pada usia ini berada pada posisi puncak. Tidak ada usia sesudahnya yang menyimpan rasa ingin tahu anak melebihi usia dini, khususnya usia 3-4 tahun. Orientasi belajar anak usia dini bukan untuk mengejar prestasi, seperti kemampuan membaca, menulis berhitung dan penguasaan pngetahuan yang lain yang sifatnya akademis. Namun orientasi belajar anak yang sesungguhnya adalah mengembangkan sikap dan minat belajar serta berbagai potensi dan kemampuan dasar anak.
Orientasi belajar anak lebih baik bila mengarah pada pengembangan sikap mental yang positif. Bila hal itu tercapai maka berarti aset yang tiada ternilai harganya. Anak yang mampu menegmbangkan sikap mental positif akan mengembangkan rasa ingin tahu yang tinggi, semanggat belajar yang menyala, gemar membaca, mampu mengembangkan kreativitas diri dan memiliki dorongan yang kuat untuk terus mengembangkan diri.

B. Metode Pembelajaran Anak Usia Dini
Penggunaan metode pengajaran yang tepat dan sesuai dengan karakter anak akan dapat memfasilitasi perkembangan berbagai potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak. Beberapa prinsip metode pembelajaran untuk anak usia dini antara lain :
  1. Berpusat pada anak. Artinya penerapan metode berdasarkan kebutuhan dan kondisi anak bukan berdasarkan keinginan dan kemampuan pendidikan. Pendidikan menyesuaikan diri terhadap kebutuhan anak, bukan sebaliknya anak menyesuaikan diri terhadap keinginan dan kemampuan guru.
  2. Partisipasi aktif. Maksudnya penerapan metode pembelajaran ditunjukkan untuk membangkitkan anak untuk turut berpartisipasi aktif dalam proses belajar. Anak adalah subjek dan pelaku utama dalam proses pendidikan, bukan objek.
  3. Bersifat holistik dan integratif. Artinya kegiatan belajar yang diberikan kepada anak tidak terpisah menjadi bagian-bagian seperti pembidangan dalam pembelajaran, melainkan terpadu dan menyeluruh, terkait antara satu bidang dengan bidang yang lain.
  4. Fleksibel. Artinya metode pembelajaran yang diterapkan pada anak usia dini bersifat dinamis tidak terstruktur dan disesuaikan dengan kondisi dan cara belajar anak yang memang tidak terstruktur. Anak belajar dengan cara yang ia suka.
  5. Perbedaan individual ( individual Defferences ). Maksudnya tidak ada anak yang memiliki kesamaan walau kembar sekalipun. Dengan demikian guru dituntut untuk merancang dan menyediakan alternatif kegiatan belajar guna memberi kesempatan kepada anak untuk memilih aktivitas belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Secara teknis ada beberapa metode yang tepat untuk diterapkan pada anak usia dini, antara lain :
  1. Bermain
  2. Bercerita
  3. Bernyanyi
  4. Bercakap ( dialog dengan tanya jawab )
  5. Karya wisata
  6. Praktik langsung
  7. Bermain peran ( sosio-drama )
  8. Penugasan
C. Bahan Dan Perlengkapan Belajar Anak Usia Dini
Beberapa kriteria untuk menentukan bahan dan perlegkapan belajar anak usi dini, antara lain :

1. Relevan dengan kondisi anak
artinya bahan dan perlengkapan yang disediakan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak . Bahan yang mahal bukan jaminan sesuai dengan kondisi anak.
2. Berwarna dan aktaraktif
Bahan yang berwarna, apabila dengan warna mencolok akan mengundang anak untuk memegang dan menggerakkannya. sehingga bahan dan perlengkapan yang disediakan memungkinkan bagi anak untuk beratraksi dengan benda tersebut.
3. Sederhana dan kongkrit
Bahan dan perlengkapan belajar anak bukanlah yang rumit dan sulit melainkan sederhana, jelas dan kongkrit di mata anak.
4. Eksploratif dan mengundang rasa ingin tahu
Bahan dan perlengkapan yang tersedia dapat di eksplorasi oleh anak, karena sifat dasar anak adalah ingin tahu dan ingin selalu mencoba.
5. Berkait dengan aktivitas keseharian anak
Anak tumbuh dan berkembang bersama lingkungan yang ada. Segala yang dia lihat,dia dengar dan dia rasakan, ingin ditiru dan diulang. oleh karena itu bahan dan perlengkapan belajaranak diupayakan.


by: ika dewi ratna sari
nim: 08140028

di ambil dari buku yang berjudul konsep dasar pendidikan anak usia dini.

Sabtu, 25 April 2009

Mengatasi Sifat manja

Nama :Wahdah Ayu D.S
Nim :08140012
Kelas :B


Problem sesungguhnya muncul dari cara-cara Anda berdua dalam memperlakukannya.Semua yang Anda berdua hadapi dalam perilaku anak Anda merupakan konsekuensi logis dari perlindungan yang berlebihan Anda kepadanya atau istilah lainnya"Over Protektif".Hal ini merupakan problem yang sering kami jumpai pada kedua orangtua terhadap anak-anaknya,atau putrinya yang sudah gadis.Yang pada akhirnya justru menjadi penyebab yang mengakibatkan keluarga sibuk dalam menangani problem ini.
Terkadang hal ini terjadi gara-gara untuk mengejar ambisi orangtua.Orangtua ingin anaknya menjadi manusia"Superman"yang tidak pernah salah,sementara kadar kemampuan yang dimiliki si anak hanya pas-pasan saja.Atau orangtua tidak ingin anaknya kelak menjadi sampah keluarga,menyusahkan orang lain,menimbulkan problem dirumah atau disekolahnya dan seterusnya.
keinginan-keinginan yang seperti ini terkadang mendorong keluarga melakukan tindakan over protection terhadap anak,lebih-lebih terhadap anak gadis dari pergaulan hidup sebagaimana yang dialami kebanyakan manusia.Sehingga anak cenderung tidak mampu mandiri,dan kurang bisa belajar dari kesalahan.Intinya dia kurang terampil untuk"belajar bagaimana cara belajar".
Dari sini kadang kami melihat,peran si ibu yang berlebihan,bukannya ia membantu menjelaskan pelajaran kepada si anak,tetapi justru ia sendiri yang mengerjakan pelajaran tersebut,ini adalah kesalahan di satu sisi.
Langkah-langkah praktis yang mungkin dapat menjadi solusi dalam menghadapi problem yang ada,khususnya bagi si ibu
*Wahai ibu yang penuh kasih sayang,coba hentikan tindakan berlebihan dalam menuntun/
menjelaskan pelajaran-pelajaran kepada anak Anda mulai sekarang dan seterusnya.Dan
tegaskan kepadanya,bahwa dia harus berlatih mandiri,karena suatu saat nanti dia akan
menjadi orang yang memikul tugas dan tanggung jawab sendiri
*Rangsanglah dirinya,baik secara moril ataupun secara materil(materi alangkah baiknya
dilakukan pada pertama kali saja,agar ia menjadi terbiasa dalam memahami pelajaran
disekolah secara mandiri)
*Menghindarlah jangan berada di sisinya ketika dia tengah belajar berenang.Sebaiknya
Anda pergi dengan tenang setelah memberitahunya dengan dasar Anda akan pergi sebentar
untuk membeli beberapa keperluan rumah
*Jangan cemas atau sedih,bila dia tidak mendapatkan nilai pelajaran yang diharapkan.
Mungkin hal ini akan terjadi pada dua atau tiga bulan pertama.Pada masa ini,hal yang
paling penting adalah bagaimana Anda menanamkan sikap percaya diri dan mandiri,
bagaimana dia dapat hidup tanpa bantuan ari orang lain disekitarnya.

Anda juga harus melakukan beberapa hal-hal penting berikut ini
*Peluklah dia dipangkuan Anda diwaktu-waktu Anda sedang tidak sibuk dan hindari
menjauhkan dirinya karena menurunnya nilai materi pelajaran.Ajaklah dia senantiasa
bersamamu,sehingga dia benar-benar merasakan Anda sebagai sosok bapak yang penuh
kasih sayang dan penuh perhatian,seoarang bapak yang mencintai anak karena semata-
mata pribadinya,bukan karena nilai pelajaran bagus yang di dapatnya disekolah
*pujilah setiap perbuatan baik meskipun kecil yang dia kerjakan sendiri(dengan mandiri)
tanpa meminta bantuan Anda berdua.
*Tatkala Anda sedang berjalan-jalan dengannya,didiklah dirinya melalui cerita-cerita atau
hikayat-hikayat yang menjelaskan bagaimana cara yang dilakukan para pahlawan dalam
mencapai keberhasilan dan kemenangan,yakni mereka melakukan kerja keras,dan mereka
bersandar pada diri mereka sendiri dalam menanggulangi persoalan yang mereka hadapi
* Bantulah istri Anda,dengan cara mengajak si anak bermain-main ketempat yang tidak
mengganggu kesibukannya.Lebih-lebih ketika ia(sang ibu)sedang sibuk dengan adiknya
yang lebih kecil kerena kesibukan dan perhatian sang ibu terhadap adiknya dapat
mengganggu perhatiannya
* Agar lebih dari sekedar memberikan kesempatan kepadanya untuk bermain-main ujilah
kemampuannya dalam mengoperasikan komputer.Kemudian,hendaknya Anda tidak pelit
menyediakan kepadanya berbagai sarana yang dibutuhkan untuk memperdalam
kepiawaiannya dalam bermain komputer,seperti mengikutkannya kursus yang ada,atau
membelikan untuknya buku-buku yang dibutuhkan.

Selasa, 21 April 2009

PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Selasa,21 april 2009

A.TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Secra umum tujuanprogram pendidikan anak usia dini adalah memfasilitasi pertumbuhan dan pekembangan anak secara optimal dan menyeluruh sesuai dengan norma - norma dan nilai kehidupan yang di anut.
secara khusus tujuan program pendidikan untuk anak usia dini tercantum dalam undang - undang pendidikan prasekolah.Hal itu dapat dilihat dala rumusan keputusan Menteri Pendidikan danKebudayaan RI Nomor 0486/U/1992 tentang TK bab II pasal 3 menyatakan baahwa pendidikan TK bertujuan membantu meletakan dasar ke arah perkembangan sikap, perilaku, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang di perlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.
Sedangkan fungsi pendidikn anak usia dini atau lebih khusus pendidikan prasekolah dapat di rumuskan menjadi lima fungsi utma, yaitu:

1. penanaman aqidah dan keimanan.
2. pembentukan dan pembiasan perilaku positif.
3. pengebangan pengetahuan dan keterampilan dasar.
4. pengembangan motivasi dan sikap belajar yang positif.
5. pengembangan segenap potensi yang dimiliki.


Sedangkan fungsi progra kegiatan belajar Taman kanak- kanak adalah:

1. Mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan tahap perkemba
nganya.
2. Mengenalkan anak kepada dunia sekitar.
3. Mengembangkan sosialisasi anak.
4. Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak.
5. Memberikan kesempatan kepada anak untuk menikmati masa bermainnya.


B.KARAKTERISTIK PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.

Hal utama yang membedakan karakteristik program pendidikan anak usia dini adalah tuntutan tingkat perkembangan dnan cara belajarnya.

Beberapa karakteristik program pendidikan anak usia dini antara lain dapat diuraikan sebagai berikut:
1. karakteristik guru, lebih cenderung menunjukan keceriaan,kerjasama dan
keterlibatan secara total dengan kegiatan anak.

2. Materi pelajaran,lebih teintegrasi,yaitu suatu program pembelajaran yang dapat
menyajikan sesuatuaktivitas belajar anak secara terpadu.
3. Metode pendidikan, lebih menekankan metode yang bersifat rekreatif dari pada
metode ceramah.
4. Media dan sarana, perlu dipilih media dan sarana yang memudahkan dan memancing
anak untuk aktif terlibat, aman dan menyenangkan.
5. Desain ruangan, perlu lebih meriah, kreatif dan menantang bagi anak untuk
bereksplorasi.
6. sistem evaluasi.sistem evaluasi yang dilakukan untuk anak usia dini lebih bersifat
natural, alamiah. anak melaksanakan kegiatan secara alamiah dan pendidik mengamati dan memberikan penilaian.

C.PRINSIP - PRINSIP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Pendidikan anak usia dini memiliki prinsip khusus.Hal ini dirumuskan oleh Tina Bruce (1987) sebagaimana din tulis oleh Aswarni Sudjuj (1997) selanjutnya dirangkum menjadi sepuluh prinsip pendidikan anak usia dini, yaitu:

1.Usia anak adalah sebagian dari kehidupan secarakeseluruhan, merupakan masa
persiapan untuk menghadapi kehidupan yang akan datang.
2. Fisik, mental dan kesehatan sama pentingnya seperti berfikir dan aspek psikis
lainnya.
3. Pembelajaran pada usia dini saling terkai, tidak dapat dipisahkan.
4. Motivasi intrinsik akan menghasilkan inisiatif sendiri (self directed activity) yang
sangat bernlai.
5. program pendidikan pada anak usia dini perlu menekankan disiplin.
6. Masa peka untuk mempelajari sesuatu pada tahap perkembangan tertentu perlu
diobservasi.
7. Titik tolak hendaknya pada apa yang dapat dikerjakan anak, bukan apa yang tidak
dapat dikerjakan anak.
8. Suatu kehidupan terjadi dalam diri anak (innerlife) khususnya pada kondisi yang
menunjang.
9. Orang -orang yang ada di sekitar anak dalam melaksanakan interaksi dengan anak
merupakan hal yang penting.
10. Pendidikan anak usia dini merupakan interaksi antara anak dengan lingkungan, dimana dalam lingkungan tersebut termasuk orang dewasa termasuk pengetahuan itu sendiri

D.RUANG LINGKUP MATERI PENDIDIKAN ANKAK USIA DINI

Secara umum ruang lingkup materi pendidikan anak usia dini meliputi segala hal yang ada dalam diri dan lingkunganya.secara khusus ruang lingkup materi pendidikan telah dirumuskan dalam program kegiatan belajajar Taman kanak - kanak yakni mencakup dua program.

1. Program kegiatan pembentukan perilaku, dilaksanakan melalui pembiasan yang
terwujud dalam kegiatan sehari - hari di Taman Kanak -kanak.
2. Program kegiatan pengembangan kemampuan dasar, dilaksanakan melalui kegiatan
yang dipersiapkan oleh guru.

E.BENTUK - BENTUK PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Secara rinci bentik program pendidikan anak usia dini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pendidikan keluarga (0-3 tahun)

pada tahap ini pendidikan anak masih berada pada lingkup
terkecil, yakni keluarga. pendidikan eluarga merupakan pendidikan pertama dan utama bagi anak, sebab pendidikan keluarga merupakan pondasi bagi anak untuk membangun struktur kepribadian selanjunya.

2. Taman pendidikan anak (day Care)
Taman pendidikan anak (TPA) adalah lembaga kesejahteraan sosial yang memberian pelayanan pengganti berupa asuhan,perawatan dan pendidikan bagi anak balita selama anak tersebut ditinggal bekerja oleh orang tuannya. TPA bertujuan membantu orangtua agar dapat bekerja dengan tenang sehingga tercapai prestasi kerja yang optimal.

3. Kelompok Bermain (play Group)
Taman bermain merupakan tempat bermin dan belajar anak sebelum memasuki Taman kanak - kanak.Plzay group menampung anak usia 3-4 tahun.
4. Taman Kanak-kanak

Taman kanak-kanak merupakan jenjang pendidikan setelah play gpup sebelum anak masuk sekolah dasar. walaupun TK bukan jenjang pendidikan wajib diikuti, namun memberikan banyak manfaat bagi penyiapan anak untuk msuk Sekolah Dasar.

5. TKA (Taman kanak-kanak al-qur'an)

TKA adalah program program pendidikan anak usia 4-6 tahun yang materinya lebih menekankan pada materi al-qur'an.

6. SD (Sekolah Dasar)

sekolah dasar adalah jenjang pendidikan formal pertama setelah taman kanak -kanak.



Nama :ISTIQOMAH

KELAS:F

NIM:08140022

di ambil dari buku:pendidikan anak usia dini

Tugas dari bu labibah

Rabu, 15 April 2009

Nama : Ika Dewi Ratna Sari
NIM : 08140005
Kelas : F
Semester : 2
Sang anak menghadapi kesulitan dalammemahami materi-materi pelajaran yang dia pelajari, dan tingkahnya ( suka bermain) yang tidak dapat dikontrol.

Pertama-tama saya menjelaskan bahwa kesulitan anak dalam memahami materi-materi pelajaran, mungkin karana adanya kesalahan cara dalam belaja, atau mungkin adanya kesalahan sistem dan metodologi pembelajaran yang diterapkan di sekolah, atau mungkin dia sedang menghadapi problem pribadi yang membuatnya sulit belajar.

Bila penyebabnya adalah adanya kesalahan cara dalam proses belajar, maka apabila anda mengikuti dengan cermat apa yang disebut terdahulu, inssyaallah anda mampu memecahkan problem tersebut, dan sang anak dapat menerimanya dengan lapang dadauntuk belajar guna memperoleh apa yang diharapkan

Adapun, bila penyebabnya adalah sistem atau metodologi pembelajaran yang diterapkan disekolah, yang menyebabkan sang anak kehilangan semangat belajar, dan hilangnya konsentrasi dalam memahami materi-materi pelajaran, maka dalam hal ini, sangat disayangkan dengan terjadinya keadaan yang demikian. anda harus dapat mengambil hikmah dari kesalahan ini. anda dapat mengurangi sedikit problem yang dihadapi sang anak, dan memperbaiki perilaku belajarnya secara bertahap. Dan itu dilakukan dengan membangun komunikasi yang baik antara orang tua dan para guru sang anak, berdiskusilah dengan mereka untuk memecahkan problem metode belajar yang berlaku. anda juga dapat membantu sang anak dalam menyelesaikan problemnya dengan cara yang lembut, namun mengena.

Adapun bila yang dihadapi sang anak adalah problem pribadi yang membuatnya sulit belajar, maka dalam hal ini membutuhkan bantuan dari orang-orang yang ahli dalam menagani masalah ini. Biasanya mereka mulai dengan proses diagnose melalui percobaan-percobaan/pengujian-pengujian untuk mengetahui apa sejatinya jenis problemyang dihadapi serta menentukan bagaimana terapi yang mesti ditempuh untuk menangulanginya.

Pertama-tama yang penting anda menangani problem-problem yang berkaitan secara langsung dengan sang anak. Yakni menciptakan suasana yang konduktif untuk belajar, seperti yang telah disebutkan pada bagian pertama. bila sang anak masih saja tidak dapat memahami materi-materi pelajaran yang dia pelajari dengan baik, maka ini menunjukkan bahwa dia menderita problem sulit belajar. Bila demikian keadaannya, yang harus dilakukan adalah, segera mencaritau pusat-pusat konsultasi yang bisa menangani kasus seperti ini.

Jumat, 03 April 2009

Tingkat IQ...Bisakah Menjadi Penyebab Prestasi..?

Mengenai tingkat IQ, tidaklah menunjukkan prestasi pendidikan seseorang. Kita semua tahu, meskipun seseorang IQ-nya cerdas, akan tetapi tidak menjamin dirinya mampu memperoleh nilai yang cukup di sekolahnya. Sebab-sebab yang menyebabkan sulitnya belajar sangatlah banyak. Disini akan dijelaskan faktor-faktor penyebabnya dan solusi dalam menanganinya.
Pertama : Sebab-sebab khusus dalam kaitannya dengan kondisi di rumah, dan tabiat perkembangan usia yang dilalui anak remaja, seperti :
  1. Tidak terciptanya suasana dan lingkungan yang kondusif untuk belajar dengan sukses. Misalkan ; Adanya ketegangan antara kedua orang tua, atau adanya ketegangan salah satu orangtua atau keduanya dengan sang anak sendiri. Dari sinilah, tampak jelas perlunya ada komunikasi yang harmonis yang dibangun atas dasar kasih sayang, serta saling percaya dan pengertian antara anak dan kedua orangtua. Sehingga anak benar-benar merasakan adanya kenyamanan dan keterbukaan dalam sikapnya, yang hal itu tentu akan memudahkan kedua orangtua dalam memahami kepribadiannya dan memudahkan cara mengarahkannya.
  2. Tidak adanya tempat yang memungkinkan untuk dapat melakukan belajar dengan nyaman baginya; seperti belajar di tengah-tengah kegaduhan, atau di saat-saat menariknya acara televisi, atau hal lain yang dapat mengganggu pikiran dan daya konsentrasinya. Untuk menanggulangi hal ini sangatlah mudah, siapkan saja tempat yang khusus untuk belajar
  3. Bila Anda ikut mengawasinya dalam proses belajar, maka Anda harus menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik kepadanya dalam proses belajar; misalkan, menyusun jadwal mingguan dan hariannya dengan tertib, bagaimana menyiasati dalam mempelajari masing-masing materi pelajaran, berapa idealnya waktu untuk belajar dan beristirahat dari masing-masing materi pelajaran.
  4. Kebiasaan paling sering yang pada umumnya dialami setiap anak remaja, adalah mimpi di siang bolong (suka menghayal yang bukan-bukan); sehingga terkadang menganggap bahwa belajar sebagai hal yang tidak utama dan tidak perlu di prioritaskan. Hal yang mungkin sangat bermanfaat baginya adalah memberikan rangsangan dan dorongan psikologis kepadanya agar tetap mencintai pelajaran dan mau belajar sesuai dengan jadwal yang telah di sepakati. Tidak ada salahnya, sesekali menyelingi waktu belajarnya dengan aktivitas yang dapat menghibur dan disukainya. Sebagaimana hal penting yang sangat diperlukan dalam memberikan motivasi belajarkepada anak adalah, hendaknya orangtua berusaha membangun kedekatan dengan putra-putrinya dan berkomunikasi secara baik dengannya, agar tercipta rasa saling pengertian dan rasa kasih sayang, denagn catatan tanpa berlebihan dan dipaksakan.
Kedua : Faktor-faktor yang berkaitan dengan sekolah.
  1. Terkadang faktor yang menyebabkan sulitnya belajar adalah karena kurang adanya rangsangan dan motivator dari sekolah. Dan hal itu penyebabnya beragam. Misalkan; karena terlalu asingnya materi-materi pelajaran dan jauh dari jangkauan daya tanggap para siswa, atau karema metode pengajarannya yang membosankan, kompetisi yang tidak sehat antara para siswa di sekolah, tingkat standar kepandaian para siswa yang di bawah rata-rata, materi pelajaran yang diperoleh tidak dapat dipraktikkan dan diwujudkan dalam kehidupan (tidak aktual). Dalam menghadapi problem seperti ini, mungkin yang dapat dilakukan orangtua adalah mencoba menginventarisir daftar masalah-masalah yang ada, lalu kemudian dijadikan sebagai masukan kepada pihak sekolah, sebagai penyelenggara pendidikan. Selain itu, juga dapat diatasi dengan cara membangun komunikasi dan dialog secara lebih intensif dengan para guru yang mengajar, mengawasi keadaan anak waktu di sekolah dan merangsangnya untuk terus aktif mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah.
  2. Memberikan kesempatan bertamasya dan mengunjungi sanak famili atau pun teman-teman, atau mungkin dengan menjamu sebagian teman-temannya di sekolah bila memang mampu.
  3. Kemudian sebagaimana yang selalu disarankan kepada semua orang yang bertanggung jawab memikul pendidikan, jangan menjadikan konsep formal-legal pengajaran itu sebagai asas dalam membangun komunikasi dengan anak-anak. Karena sesungguhnya, bila ada ikatan-ikatan kekeluargaan yang kuat dan kokoh yang di bangun diatas asas-asas pendidikan yang benar, tentunya akan lebih memudahkan dalam menangani problem belajar, seperti kebanyakan yang terjadi.
Jadi, yang memegang peran yang paling utama adalah kiprah kedua orangtua, serta bagaimana ikatan dan komunikasi keduanya dengan sang anak.



Diambil dari buku yang berjudul : 'Seni Belajar, Strategi Menggapai Kesuksesan Anak'


by ; Istiqomah (08140022)
kelas : F

Jumat, 20 Maret 2009

Petunjuk bagi Orangtua dalam Mendidik Anak

Keikutsertaan kedua orangtua dalam mendidik anak memiliki pengaruh yang sangat penting demi keberhasilan anak di sekolahnya. Dan kedua orangtua memiliki peranan yang lebih berarti daripada para guru ataupun sekolahnya. Bila Anda mau memperbaiki tingkat belajar anak-anak, maka Anda dan suami Anda harus memberi waktu luang yang cukup setiap harinya untuk sekedar menemani atau membantunya dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Riset-riset membuktikan, bahwa ikut berkecimpung atau terlibatnya para orangtua terhadap anak-anak mereka dalam proses belajar, dapat membantu anak-anak dalam meningkatkan konsentrasi. Tentunya dengan mengambil langkah-langkah tertentu sebagai berikut ini :
Langkah-langkah yang paling penting, yakni mengenali sebab-sebab nyata di balik semua faktor yang menyebabkan lemahnya konsentrasi, karena kita semua adalah para wali yang harus bertanggung jawab menanggulangi problem-problem yang mereka hadapi.

Karena banyak di antara kita, yang serta merta melemparkan semua kesalahan kepada anak kita tatkala mereka tidak lagi berkonsentrasi terhadap pelajaran, dan kita lupa atau pura-pura lupa terhadap sebab-sebab lain yang terkadang lebih penting dan asasi. Mungkin dalam hal ini, boleh jadi anak merupakan faktor penyebabnya. Akan tetapi, terdapat faktor-faktor yang bukan berasal dari kemauan dirinya sendiri. Misalkan, faktor kesehatan atau faktor psikologis yang lagi terganggu.
Beberapa kesalahan yang sering terjadi pada kebanyakan orangtua dan guru, dimana mereka sering bersikap keras dan cenderung nenjejali anak tentang pengetahuan, sedangkan mereka tidak memperhatikan dan memenuhi berbagai sarana yang dibutuhkan anak dalam menunjang keberhasilan belajar mereka. Ada perbedaan cukup jelas yang perlu dpahami para orangtua, antara mendikte anak (menjejali dengan paksa) dengan membimbing dan mengarahkan anak. Orangtua tidak usah terlalu ikut campur tangan terhadap kegiatan belajar anak, kecuali jika memang dia bertanya tentang sesuatu yang tidak diketahui olehnya. Setelah anak-anak menyelesaikan tugas, sebaiknya orangtua memeriksa buku tulisnya kembali, lalu dia menjelaskan jawaban yang benar dan jawaban yang salah. Boleh jadi, sesuatu yang menyebabkan lemahnya konsentrasi belajar anak disebabkan faktor-faktor psikologis yang sedang dialami anak, namun boleh jadi oleh faktor lain. Sebagai orangtua Anda harus melakukan langkah-langkah seperti berikut ini :
  1. Berusahalah senantiasa melahirkan motivator bagi putra Anda untuk terus belajar dan giat. Motivator dalam belajar terdiri dua macam : Satunya bersifat dari dalam (intern) dan ini merupakan motivator paling kuat dan paling penting. Misalkan ; kita berusaha menggali dari dalam dirinya rasa cinta terhadap ilmu layaknya beribadah kepada Allah serta taat kepadaNya. Dan motivator yang lain berasal dari eksternal. Misalkan ; memberikan rangsangan dengan hadiah-hadiah dan bonus sebagai sugesti.
  2. Konsistenlah dalam membantu putra Anda dengan pengawasan dan bimbingan, bukan dengan mendikte dan memberi perintah. Juga selalu merangsang dirinya dengan menanamkan rasa percaya diri dalam jiwanya.
  3. Biasakanlah putra Anda memulai belajarnya dengan membaca ayat-ayat Al-Qur'an, meskipun pendek atau hanya sekedar satu ayat.
  4. Biasakanlah putra Anda menyiapkan dirinya sendiri untuk belajar, kapan memilih waktu belajar yang cocok, seperti tidak sedang lelah, jengkel, sedih, dan risau. Sehingga nantinya dia juga akan terbiasa berusaha memecahkan problem-problem dirinya sendiri selain masalah belajar.
  5. Mempersiapkan tempat belajar. Itu dilakukan dengan cara mengurangi kegaduhan dan dengan memberikan cahaya yang cukup dan benar, yakni di sebelah kirinya dan jangan sampai redup. Sehingga penerangan itu dapat membantunya belajar, bukan malah merangsang dirinya untuk tertidur.
  6. Memperhatikan kesehatan dan gizinya dan selalu mengecek keadaan kesehatannya secara teratur, karena itu dapat berpengaruh dalam meningkatkan daya tangkap dan serap.
  7. Biasakan putra Anda tidak belajar dalam keadaan perut lapar atau kekenyangan.
  8. Usahakan agar dia duduk berkonsentrasi, bukannya duduk santai berleha-leha, bukan duduk di atas kursi yang empuk sehingga menyebabkan ngantuk, atau kursi yang terlalu kasar sehingga menyebabkan tidak nyaman.
  9. Ajarkan anak Anda bla memulai belajar terlebih dahulu mencermati judul-judul, bagian-bagian dan pemikiran-pemikiran dasar.
  10. Bila anak Anda sulit memahami atau mengingat kalimat tertentu maka sarankan dia untuk menulis hal tersebut di dalam kertas dan mencoba mengingat-ingat apa yang telah dia tulis tadi.
  11. Hendaknya tidak belajar dua mata pelajaran yang serupa secara berturut-turut, karena hal itu dapat mengakibatkan lupa dan bingung.
  12. Perhatikan anak Anda untuk melakukan proses pengulangan (muraja'ah) dari satu waktu ke waktu yang lainnya, dengan itu Anda dapat mengarahkan dan mengawasinya.
  13. Berilah dia pengarahan betapa pentingnya memahami suatu maksud dengan menghafalnya terlebih dahulu, karena daya tanggap dapat menjamin cepat dan mudahnya hafalan.
  14. Anda dapat menguatkan hafalan dan kemampuan yang dimilikinya, dengan cara merangsang dirinya agar dapat lebih memanfaatkan waktu luangnya guna melakukan pengulangan cepat, atau dengan cara menjelaskan apa yang dia pahami kepada Anda.
  15. Biasakan anak Anda mengatur waktu luang untuk dirinya sendiri guna beristirahat; sepuluh sampai lima belas menit untuk satu materi pelajaran, lalu dimulai lagi dengan materi pelajaran berikutnya.
Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi cara dan strategi yang bisa di tempuh untuk menggulangi lemahnya konsentrasi belajar. Karena semua cara-cara ini membutuhkan peran dari orangtua dalam mewujudkannya. Tentunya dengan menggunakan kearifan, kemurahan hati, kesabaran, dan tidak terburu-buru dalam mengejar hasil.
Pepatah mengatakan :
"Mendapatkan ilmu dengan belajar, dan meraih simpati dengan bermurah hati"
"Konsistenlah Anda dengan bagian kedua, semoga Allah memberikan bagian pertama kepada anak Anda"


Diambil dari buku yang berjudul : "Seni Belajar,Strategi Menggapai Kesuksesan Anak"

by : Wira Puji Hendarwati (08140005)
kelas : F

Menguji Ketangkasan Ilmu Matematika Melalui Permainan

Sesungguhnya otak anak kecil lebih banyak digunakan untuk menerima dan menampung konsep ilmu logika dan ilmu matematika. Oleh karena itu, ada baiknya mengambil waktu yang tepat untuk mengenalkan konsep ini, di sela-sela permainan-permainanyanh disukai dan menarik hatinya. Pemikiran pada dasarnya adalah rohnya logika, dan pemikiran ini tergantung dari beragam organ perasa (saraf) untuk menyampaikan konsepsi logika. Konsep-konsep logika berguna untuk memudahkan kita menempatkan permainan-permainan yang semuanya memiliki kegunaan. Inilah beberapa konsep logika, diantaranya :

  1. Konsep-konsep yang berkaitan dengan perancangan (penyusunan), yang terdiri dari : - Tentang bentuk ; kotak, bundar, segitiga,dll. - Tentang arah ; atas, bawah, kanan, kiri, samping, dll. - Bentuk-bentuk yang menunjukkan keadaan terkunci dan terbuka ; di dalam dan di luar. - Pemantulan rancangan dan menampilkannya melalui cermin. Dari sini, anak menyimak dirinya sendiri melalui cermin lengkung atau cekung, cermin untuk memperbesar atau memperkecil. - Tentang gambar, seperti : gemuk, kurus, panjang, dan terbelah.
  2. Konsep-konsep yang ada kaitannya dengan tempat, seperti ; di atas, d bawah, di ujung, di dasar, terbawah, teratas, dekat, jauh, belakang, depan.
  3. Konsep-konsep yang ada kaitannya dengan pengurutan dan penertiban, seperti penataan dimana semuanya berawal dari satu titik awal dan satu arah. Contohnya ; menyusun urutan dari yang terpanjang sampai yang terpendek .
  4. Konsep-konsep yang ada kaitannya dengan pengelompokan (klasifikasi), yakni salah satu konsep dasar dan penting dalam matematika, dan terdiri dari ; - Konsep Afiliasi (keanggotaan) dan non afiliasi, seperti seluruh kelompok bola atau manik-manik berwarna diletakkan dalam kotak khusus. - Konsep Kesesuaian (simetris), seperti ; tatakan dengan cangkir, sikat gigi dengan pasta gigi, botol yang besar dengan botol yang kecil.
  5. Konsep-konsep yang ada kaitannya dengan penyelesaian teka-teki. Contohnya ; - Permainan teka-teki. - Menentukan dua bentuk sesuatu yang berbeda, dengan perbedaan yang tidak terlalu jauh. - Gambar berpola. Berdasarkan pada pemahaman pola keterkaitan antar berbagai bentuk.
  6. Konsep-konsep yang ada kaitannya dengan penyetaraan atau penyesuaian (menyamakan dua kumpulan) yakni yang mengarah kepada pengertian penjumlahan dan pengurangan.
Langkah-langkah yang memudahkan Anda dalam menggunakan beragam unsur penting dalam mencapai konsep-konsep logika dalam kehidupan anak Anda :
  1. Biarkan anak Anda menyiapkan meja makan, kemudian menghitung dan menyusun piring yang dipergunakan untuk makan oleh satu keluarga.
  2. Buat agar dia mengumpulkan pakaian-pakaian yang kotor, kemudian suruh membedakan semua pakaian yang berwarna dalam satu kelompok, dan pakaian yang putih dalam satu kelompok.
  3. Biarkan dia ikut Anda dalam menyiapkan makanan, seperti meletakkan sedikit gula dan banyak susu dalam sebuah cangkir.
  4. Temanilah dia bermain dengan permainan-permainan menyusun dan menata agar dia dapat memahami bagian-bagian tertentu dari sebuah bentuk yang utuh, seperti ; bilangan 1/2 (setengah), 1/4 (seperempat)...dll.
  5. Ajak dia bermain dengan permainan kubus, agar dia dapat mempelajari antara penjumlahan dan pengurangan.
  6. Buat dia menghitung hari yang masih tersisa untuk hari ulang tahunnya, atau hari apa saja yang dia nantikan.
  7. Buat contoh berupa perintah-perintah, seperti ; Angkat kepalamu!Pegang lututmu!...dll.
  8. Minta agar dia menghitung sesuatu dengan cara tidak ikut-ikutan, seperti contoh ; biarkan kita melihat berapa langkah jarak kita untuk mencapai ke sebuah pintu.
  9. Buat agar anak Anda membandingkan sesuatu yang berhubungan dengan berat. Misalkan ; Manakah yang lebih berat kerupuk atau biskuit?
  10. Fokuskan perhatiannnya dan selalu berkomunikasilah dengannya tentang bagaimana urgensi ilmu matematika dalam kehidupan kita. Misalkan ; selalu terpakai dalam praktik jual beli.
  11. Ajarkan padanya bagaimana mengatur uang jajannya, dan bantulah dia bagaimana menyimpan (menabung) sebagian uang jajannya.
  12. Yakinkan dirinya bahwa mengulang-ulang latihan dan mengulang-ulang usaha dapat menghasilkan hasil yang lebih baik.
Akhirnya saya tegaskan bahwa hal ini perlu disertai kesabaran dan terus mencurahkan keseriusan terhadap dirinya tetapi tanpa harus dipaksakan, sehingga dia tidak terlalu jenuh dan tidak terbersit di benaknya kalau dirinya memang kurang cerdas, sehingga mengendurkan semangatnya. Dan boleh jadi, dimungkinkan kesalahan ada di pihak sekolah. Oleh karena itu, Anda harus merujuk kembali problem ini sehingga dapat menanggulangi problem yang sebenarnya yang dimilki anak Anda ini. Akhirnya, semoga Allah senantiasa memberi hidayah dan menjaga anak Anda.


Diambil dari buku yang berjudul : "Seni Belajar,Strategi Menggapai Kesuksesan Anak"

by : Wira Puji Hendarwati (08140005)
kelas : F

Kamis, 19 Maret 2009

Kegagalan Belajar, Kedua Orangtua Kunci Pemecahannya

Terkadang memang agak aneh, kalau kita memperhatikan tingkah anak-anak sekarang ini. Dimana dia hidup dalam naungan dan arahan kedua orangtua yang harmonis dan cukup pendidikannya, tersedianya materi yang cukup, serta kehidupan keluarga yang tenang dan mapan, namun meski demikian dia mengalami kegagalan dalam belajarnya. Seringkali kesibukan orangtua itu membuat mereka menelantarkan anak-anaknya dan pendidikannya. Berawal dari sini ada beberapa penjelasan tentang solusi atas problem tersebut
  1. Harus mengerti pokok permasalahan yang dialami anak pada usia remaja. Sehingga Anda dapat menyikapi dan mencarikan jalan keluarnya secara tepat. Anda harus waspada dan mengambil sikap penuh hati-hati karena masa puber adalah waktu-waktu rawan, dan sekaligus waktu-waktu yang sangat membutuhkan perhatian dan penanganan. Maka, ada baiknya Anda memberikan waktu yang cukup untuk anak Anda yang hampir kehilangan asuhan dari tangan Anda berdua. Untuk membagi tugas dalam mengawasi aktivitasnya, ada baiknya Anda berdua saling diskusi membahas tentang bagaimana baiknya mengawasi dan mengarahkan si anak itu. Apakah lebih baik senantiasa mengarahkan dan mengawasinya ataukah menyerahkan segala urusan kepada dirinya.
  2. Kembali mengoreksi bagaimana suasana rumah tangga Anda dalam perspektif yang lebih luas. Jangan sampai tidak ada titik terang, kepada siapa Anda menyerahkan pendidikan dan bimbingan anak-anak Anda di saat-saat Anda berdua tidak ada di rumah. Apakah Anda berdua menyerahkan kepada pembantu yang merupakan orang lain di rumah Anda, atau menyerahkannya kepada salah seorang kerabat yang memang dapat berkonsentrasi dan bertanggung jawab tentang masalah ini. Anda juga perlu memberi waktu kepadanya untuk mempererat ikatan dan pergaulan dengan anak-anak lain. Selain hal itu dapat dipantau dan terkontrol tanpa harus khawatir dan cemas bahwa si anak dapat terkontaminasi dengan perilaku buruk mereka.
Beberapa poin-poin yang harus dicermati lagi dan perlu diperhatikan, sehingga tidak memalingkan pengawasan Anda berdua :
  • Lakukan pengamatan terhadap perkembangan seksualitasnya dan pengaruh-pengaruh psikologis yang terjadi pada dirinya.
  • Lakukan pengawasan terhadap waktu-waktu luangnya dengan memberi kesibukan atau hal-hal yang bermanfaat dan merangsang dirinya agar lebih semangat.
  • Lakukan pengembangan naluri belajar, seperti membaca buku yang dapat menanggulangi penyakit mentalnya, serta gejolak dalam dirinya waktu dia memasuki masa puber.
  • Serius melakukan kegiatan-kegiatan darmawisata dan olahraga untuk mengurangi stres karena terlalu banyak belajar.
  • Lakukan pengawasan pendidikan di sekolahnya melalui sistem pendidikan yang ada di sekolahnya, tentunya dengan cara yang akurat yang dengan cara itu orang tua dapat mengoreksi anak-anaknya.
Jadi, hendaknya setiap orangtua harus selalu memberikan pengawasan dan pengarahan agar anak pun tidak merasa ditelantarkan oleh kesibukan orang tuanya dan bisa mencapai hasil belajar yang memuaskan.


Diambil dari buku yang berjudul : "Seni Belajar,Strategi Menggapai Kesuksesan Anak"

by : Wira Puji Hendarwati (08140005)
kelas : F
semester 2