Kamis, 19 Maret 2009

Kegagalan Belajar, Kedua Orangtua Kunci Pemecahannya

Terkadang memang agak aneh, kalau kita memperhatikan tingkah anak-anak sekarang ini. Dimana dia hidup dalam naungan dan arahan kedua orangtua yang harmonis dan cukup pendidikannya, tersedianya materi yang cukup, serta kehidupan keluarga yang tenang dan mapan, namun meski demikian dia mengalami kegagalan dalam belajarnya. Seringkali kesibukan orangtua itu membuat mereka menelantarkan anak-anaknya dan pendidikannya. Berawal dari sini ada beberapa penjelasan tentang solusi atas problem tersebut
  1. Harus mengerti pokok permasalahan yang dialami anak pada usia remaja. Sehingga Anda dapat menyikapi dan mencarikan jalan keluarnya secara tepat. Anda harus waspada dan mengambil sikap penuh hati-hati karena masa puber adalah waktu-waktu rawan, dan sekaligus waktu-waktu yang sangat membutuhkan perhatian dan penanganan. Maka, ada baiknya Anda memberikan waktu yang cukup untuk anak Anda yang hampir kehilangan asuhan dari tangan Anda berdua. Untuk membagi tugas dalam mengawasi aktivitasnya, ada baiknya Anda berdua saling diskusi membahas tentang bagaimana baiknya mengawasi dan mengarahkan si anak itu. Apakah lebih baik senantiasa mengarahkan dan mengawasinya ataukah menyerahkan segala urusan kepada dirinya.
  2. Kembali mengoreksi bagaimana suasana rumah tangga Anda dalam perspektif yang lebih luas. Jangan sampai tidak ada titik terang, kepada siapa Anda menyerahkan pendidikan dan bimbingan anak-anak Anda di saat-saat Anda berdua tidak ada di rumah. Apakah Anda berdua menyerahkan kepada pembantu yang merupakan orang lain di rumah Anda, atau menyerahkannya kepada salah seorang kerabat yang memang dapat berkonsentrasi dan bertanggung jawab tentang masalah ini. Anda juga perlu memberi waktu kepadanya untuk mempererat ikatan dan pergaulan dengan anak-anak lain. Selain hal itu dapat dipantau dan terkontrol tanpa harus khawatir dan cemas bahwa si anak dapat terkontaminasi dengan perilaku buruk mereka.
Beberapa poin-poin yang harus dicermati lagi dan perlu diperhatikan, sehingga tidak memalingkan pengawasan Anda berdua :
  • Lakukan pengamatan terhadap perkembangan seksualitasnya dan pengaruh-pengaruh psikologis yang terjadi pada dirinya.
  • Lakukan pengawasan terhadap waktu-waktu luangnya dengan memberi kesibukan atau hal-hal yang bermanfaat dan merangsang dirinya agar lebih semangat.
  • Lakukan pengembangan naluri belajar, seperti membaca buku yang dapat menanggulangi penyakit mentalnya, serta gejolak dalam dirinya waktu dia memasuki masa puber.
  • Serius melakukan kegiatan-kegiatan darmawisata dan olahraga untuk mengurangi stres karena terlalu banyak belajar.
  • Lakukan pengawasan pendidikan di sekolahnya melalui sistem pendidikan yang ada di sekolahnya, tentunya dengan cara yang akurat yang dengan cara itu orang tua dapat mengoreksi anak-anaknya.
Jadi, hendaknya setiap orangtua harus selalu memberikan pengawasan dan pengarahan agar anak pun tidak merasa ditelantarkan oleh kesibukan orang tuanya dan bisa mencapai hasil belajar yang memuaskan.


Diambil dari buku yang berjudul : "Seni Belajar,Strategi Menggapai Kesuksesan Anak"

by : Wira Puji Hendarwati (08140005)
kelas : F
semester 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar