Sabtu, 25 April 2009

Mengatasi Sifat manja

Nama :Wahdah Ayu D.S
Nim :08140012
Kelas :B


Problem sesungguhnya muncul dari cara-cara Anda berdua dalam memperlakukannya.Semua yang Anda berdua hadapi dalam perilaku anak Anda merupakan konsekuensi logis dari perlindungan yang berlebihan Anda kepadanya atau istilah lainnya"Over Protektif".Hal ini merupakan problem yang sering kami jumpai pada kedua orangtua terhadap anak-anaknya,atau putrinya yang sudah gadis.Yang pada akhirnya justru menjadi penyebab yang mengakibatkan keluarga sibuk dalam menangani problem ini.
Terkadang hal ini terjadi gara-gara untuk mengejar ambisi orangtua.Orangtua ingin anaknya menjadi manusia"Superman"yang tidak pernah salah,sementara kadar kemampuan yang dimiliki si anak hanya pas-pasan saja.Atau orangtua tidak ingin anaknya kelak menjadi sampah keluarga,menyusahkan orang lain,menimbulkan problem dirumah atau disekolahnya dan seterusnya.
keinginan-keinginan yang seperti ini terkadang mendorong keluarga melakukan tindakan over protection terhadap anak,lebih-lebih terhadap anak gadis dari pergaulan hidup sebagaimana yang dialami kebanyakan manusia.Sehingga anak cenderung tidak mampu mandiri,dan kurang bisa belajar dari kesalahan.Intinya dia kurang terampil untuk"belajar bagaimana cara belajar".
Dari sini kadang kami melihat,peran si ibu yang berlebihan,bukannya ia membantu menjelaskan pelajaran kepada si anak,tetapi justru ia sendiri yang mengerjakan pelajaran tersebut,ini adalah kesalahan di satu sisi.
Langkah-langkah praktis yang mungkin dapat menjadi solusi dalam menghadapi problem yang ada,khususnya bagi si ibu
*Wahai ibu yang penuh kasih sayang,coba hentikan tindakan berlebihan dalam menuntun/
menjelaskan pelajaran-pelajaran kepada anak Anda mulai sekarang dan seterusnya.Dan
tegaskan kepadanya,bahwa dia harus berlatih mandiri,karena suatu saat nanti dia akan
menjadi orang yang memikul tugas dan tanggung jawab sendiri
*Rangsanglah dirinya,baik secara moril ataupun secara materil(materi alangkah baiknya
dilakukan pada pertama kali saja,agar ia menjadi terbiasa dalam memahami pelajaran
disekolah secara mandiri)
*Menghindarlah jangan berada di sisinya ketika dia tengah belajar berenang.Sebaiknya
Anda pergi dengan tenang setelah memberitahunya dengan dasar Anda akan pergi sebentar
untuk membeli beberapa keperluan rumah
*Jangan cemas atau sedih,bila dia tidak mendapatkan nilai pelajaran yang diharapkan.
Mungkin hal ini akan terjadi pada dua atau tiga bulan pertama.Pada masa ini,hal yang
paling penting adalah bagaimana Anda menanamkan sikap percaya diri dan mandiri,
bagaimana dia dapat hidup tanpa bantuan ari orang lain disekitarnya.

Anda juga harus melakukan beberapa hal-hal penting berikut ini
*Peluklah dia dipangkuan Anda diwaktu-waktu Anda sedang tidak sibuk dan hindari
menjauhkan dirinya karena menurunnya nilai materi pelajaran.Ajaklah dia senantiasa
bersamamu,sehingga dia benar-benar merasakan Anda sebagai sosok bapak yang penuh
kasih sayang dan penuh perhatian,seoarang bapak yang mencintai anak karena semata-
mata pribadinya,bukan karena nilai pelajaran bagus yang di dapatnya disekolah
*pujilah setiap perbuatan baik meskipun kecil yang dia kerjakan sendiri(dengan mandiri)
tanpa meminta bantuan Anda berdua.
*Tatkala Anda sedang berjalan-jalan dengannya,didiklah dirinya melalui cerita-cerita atau
hikayat-hikayat yang menjelaskan bagaimana cara yang dilakukan para pahlawan dalam
mencapai keberhasilan dan kemenangan,yakni mereka melakukan kerja keras,dan mereka
bersandar pada diri mereka sendiri dalam menanggulangi persoalan yang mereka hadapi
* Bantulah istri Anda,dengan cara mengajak si anak bermain-main ketempat yang tidak
mengganggu kesibukannya.Lebih-lebih ketika ia(sang ibu)sedang sibuk dengan adiknya
yang lebih kecil kerena kesibukan dan perhatian sang ibu terhadap adiknya dapat
mengganggu perhatiannya
* Agar lebih dari sekedar memberikan kesempatan kepadanya untuk bermain-main ujilah
kemampuannya dalam mengoperasikan komputer.Kemudian,hendaknya Anda tidak pelit
menyediakan kepadanya berbagai sarana yang dibutuhkan untuk memperdalam
kepiawaiannya dalam bermain komputer,seperti mengikutkannya kursus yang ada,atau
membelikan untuknya buku-buku yang dibutuhkan.

Selasa, 21 April 2009

PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Selasa,21 april 2009

A.TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Secra umum tujuanprogram pendidikan anak usia dini adalah memfasilitasi pertumbuhan dan pekembangan anak secara optimal dan menyeluruh sesuai dengan norma - norma dan nilai kehidupan yang di anut.
secara khusus tujuan program pendidikan untuk anak usia dini tercantum dalam undang - undang pendidikan prasekolah.Hal itu dapat dilihat dala rumusan keputusan Menteri Pendidikan danKebudayaan RI Nomor 0486/U/1992 tentang TK bab II pasal 3 menyatakan baahwa pendidikan TK bertujuan membantu meletakan dasar ke arah perkembangan sikap, perilaku, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang di perlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.
Sedangkan fungsi pendidikn anak usia dini atau lebih khusus pendidikan prasekolah dapat di rumuskan menjadi lima fungsi utma, yaitu:

1. penanaman aqidah dan keimanan.
2. pembentukan dan pembiasan perilaku positif.
3. pengebangan pengetahuan dan keterampilan dasar.
4. pengembangan motivasi dan sikap belajar yang positif.
5. pengembangan segenap potensi yang dimiliki.


Sedangkan fungsi progra kegiatan belajar Taman kanak- kanak adalah:

1. Mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan tahap perkemba
nganya.
2. Mengenalkan anak kepada dunia sekitar.
3. Mengembangkan sosialisasi anak.
4. Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak.
5. Memberikan kesempatan kepada anak untuk menikmati masa bermainnya.


B.KARAKTERISTIK PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI.

Hal utama yang membedakan karakteristik program pendidikan anak usia dini adalah tuntutan tingkat perkembangan dnan cara belajarnya.

Beberapa karakteristik program pendidikan anak usia dini antara lain dapat diuraikan sebagai berikut:
1. karakteristik guru, lebih cenderung menunjukan keceriaan,kerjasama dan
keterlibatan secara total dengan kegiatan anak.

2. Materi pelajaran,lebih teintegrasi,yaitu suatu program pembelajaran yang dapat
menyajikan sesuatuaktivitas belajar anak secara terpadu.
3. Metode pendidikan, lebih menekankan metode yang bersifat rekreatif dari pada
metode ceramah.
4. Media dan sarana, perlu dipilih media dan sarana yang memudahkan dan memancing
anak untuk aktif terlibat, aman dan menyenangkan.
5. Desain ruangan, perlu lebih meriah, kreatif dan menantang bagi anak untuk
bereksplorasi.
6. sistem evaluasi.sistem evaluasi yang dilakukan untuk anak usia dini lebih bersifat
natural, alamiah. anak melaksanakan kegiatan secara alamiah dan pendidik mengamati dan memberikan penilaian.

C.PRINSIP - PRINSIP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Pendidikan anak usia dini memiliki prinsip khusus.Hal ini dirumuskan oleh Tina Bruce (1987) sebagaimana din tulis oleh Aswarni Sudjuj (1997) selanjutnya dirangkum menjadi sepuluh prinsip pendidikan anak usia dini, yaitu:

1.Usia anak adalah sebagian dari kehidupan secarakeseluruhan, merupakan masa
persiapan untuk menghadapi kehidupan yang akan datang.
2. Fisik, mental dan kesehatan sama pentingnya seperti berfikir dan aspek psikis
lainnya.
3. Pembelajaran pada usia dini saling terkai, tidak dapat dipisahkan.
4. Motivasi intrinsik akan menghasilkan inisiatif sendiri (self directed activity) yang
sangat bernlai.
5. program pendidikan pada anak usia dini perlu menekankan disiplin.
6. Masa peka untuk mempelajari sesuatu pada tahap perkembangan tertentu perlu
diobservasi.
7. Titik tolak hendaknya pada apa yang dapat dikerjakan anak, bukan apa yang tidak
dapat dikerjakan anak.
8. Suatu kehidupan terjadi dalam diri anak (innerlife) khususnya pada kondisi yang
menunjang.
9. Orang -orang yang ada di sekitar anak dalam melaksanakan interaksi dengan anak
merupakan hal yang penting.
10. Pendidikan anak usia dini merupakan interaksi antara anak dengan lingkungan, dimana dalam lingkungan tersebut termasuk orang dewasa termasuk pengetahuan itu sendiri

D.RUANG LINGKUP MATERI PENDIDIKAN ANKAK USIA DINI

Secara umum ruang lingkup materi pendidikan anak usia dini meliputi segala hal yang ada dalam diri dan lingkunganya.secara khusus ruang lingkup materi pendidikan telah dirumuskan dalam program kegiatan belajajar Taman kanak - kanak yakni mencakup dua program.

1. Program kegiatan pembentukan perilaku, dilaksanakan melalui pembiasan yang
terwujud dalam kegiatan sehari - hari di Taman Kanak -kanak.
2. Program kegiatan pengembangan kemampuan dasar, dilaksanakan melalui kegiatan
yang dipersiapkan oleh guru.

E.BENTUK - BENTUK PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Secara rinci bentik program pendidikan anak usia dini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pendidikan keluarga (0-3 tahun)

pada tahap ini pendidikan anak masih berada pada lingkup
terkecil, yakni keluarga. pendidikan eluarga merupakan pendidikan pertama dan utama bagi anak, sebab pendidikan keluarga merupakan pondasi bagi anak untuk membangun struktur kepribadian selanjunya.

2. Taman pendidikan anak (day Care)
Taman pendidikan anak (TPA) adalah lembaga kesejahteraan sosial yang memberian pelayanan pengganti berupa asuhan,perawatan dan pendidikan bagi anak balita selama anak tersebut ditinggal bekerja oleh orang tuannya. TPA bertujuan membantu orangtua agar dapat bekerja dengan tenang sehingga tercapai prestasi kerja yang optimal.

3. Kelompok Bermain (play Group)
Taman bermain merupakan tempat bermin dan belajar anak sebelum memasuki Taman kanak - kanak.Plzay group menampung anak usia 3-4 tahun.
4. Taman Kanak-kanak

Taman kanak-kanak merupakan jenjang pendidikan setelah play gpup sebelum anak masuk sekolah dasar. walaupun TK bukan jenjang pendidikan wajib diikuti, namun memberikan banyak manfaat bagi penyiapan anak untuk msuk Sekolah Dasar.

5. TKA (Taman kanak-kanak al-qur'an)

TKA adalah program program pendidikan anak usia 4-6 tahun yang materinya lebih menekankan pada materi al-qur'an.

6. SD (Sekolah Dasar)

sekolah dasar adalah jenjang pendidikan formal pertama setelah taman kanak -kanak.



Nama :ISTIQOMAH

KELAS:F

NIM:08140022

di ambil dari buku:pendidikan anak usia dini

Tugas dari bu labibah

Rabu, 15 April 2009

Nama : Ika Dewi Ratna Sari
NIM : 08140005
Kelas : F
Semester : 2
Sang anak menghadapi kesulitan dalammemahami materi-materi pelajaran yang dia pelajari, dan tingkahnya ( suka bermain) yang tidak dapat dikontrol.

Pertama-tama saya menjelaskan bahwa kesulitan anak dalam memahami materi-materi pelajaran, mungkin karana adanya kesalahan cara dalam belaja, atau mungkin adanya kesalahan sistem dan metodologi pembelajaran yang diterapkan di sekolah, atau mungkin dia sedang menghadapi problem pribadi yang membuatnya sulit belajar.

Bila penyebabnya adalah adanya kesalahan cara dalam proses belajar, maka apabila anda mengikuti dengan cermat apa yang disebut terdahulu, inssyaallah anda mampu memecahkan problem tersebut, dan sang anak dapat menerimanya dengan lapang dadauntuk belajar guna memperoleh apa yang diharapkan

Adapun, bila penyebabnya adalah sistem atau metodologi pembelajaran yang diterapkan disekolah, yang menyebabkan sang anak kehilangan semangat belajar, dan hilangnya konsentrasi dalam memahami materi-materi pelajaran, maka dalam hal ini, sangat disayangkan dengan terjadinya keadaan yang demikian. anda harus dapat mengambil hikmah dari kesalahan ini. anda dapat mengurangi sedikit problem yang dihadapi sang anak, dan memperbaiki perilaku belajarnya secara bertahap. Dan itu dilakukan dengan membangun komunikasi yang baik antara orang tua dan para guru sang anak, berdiskusilah dengan mereka untuk memecahkan problem metode belajar yang berlaku. anda juga dapat membantu sang anak dalam menyelesaikan problemnya dengan cara yang lembut, namun mengena.

Adapun bila yang dihadapi sang anak adalah problem pribadi yang membuatnya sulit belajar, maka dalam hal ini membutuhkan bantuan dari orang-orang yang ahli dalam menagani masalah ini. Biasanya mereka mulai dengan proses diagnose melalui percobaan-percobaan/pengujian-pengujian untuk mengetahui apa sejatinya jenis problemyang dihadapi serta menentukan bagaimana terapi yang mesti ditempuh untuk menangulanginya.

Pertama-tama yang penting anda menangani problem-problem yang berkaitan secara langsung dengan sang anak. Yakni menciptakan suasana yang konduktif untuk belajar, seperti yang telah disebutkan pada bagian pertama. bila sang anak masih saja tidak dapat memahami materi-materi pelajaran yang dia pelajari dengan baik, maka ini menunjukkan bahwa dia menderita problem sulit belajar. Bila demikian keadaannya, yang harus dilakukan adalah, segera mencaritau pusat-pusat konsultasi yang bisa menangani kasus seperti ini.

Jumat, 03 April 2009

Tingkat IQ...Bisakah Menjadi Penyebab Prestasi..?

Mengenai tingkat IQ, tidaklah menunjukkan prestasi pendidikan seseorang. Kita semua tahu, meskipun seseorang IQ-nya cerdas, akan tetapi tidak menjamin dirinya mampu memperoleh nilai yang cukup di sekolahnya. Sebab-sebab yang menyebabkan sulitnya belajar sangatlah banyak. Disini akan dijelaskan faktor-faktor penyebabnya dan solusi dalam menanganinya.
Pertama : Sebab-sebab khusus dalam kaitannya dengan kondisi di rumah, dan tabiat perkembangan usia yang dilalui anak remaja, seperti :
  1. Tidak terciptanya suasana dan lingkungan yang kondusif untuk belajar dengan sukses. Misalkan ; Adanya ketegangan antara kedua orang tua, atau adanya ketegangan salah satu orangtua atau keduanya dengan sang anak sendiri. Dari sinilah, tampak jelas perlunya ada komunikasi yang harmonis yang dibangun atas dasar kasih sayang, serta saling percaya dan pengertian antara anak dan kedua orangtua. Sehingga anak benar-benar merasakan adanya kenyamanan dan keterbukaan dalam sikapnya, yang hal itu tentu akan memudahkan kedua orangtua dalam memahami kepribadiannya dan memudahkan cara mengarahkannya.
  2. Tidak adanya tempat yang memungkinkan untuk dapat melakukan belajar dengan nyaman baginya; seperti belajar di tengah-tengah kegaduhan, atau di saat-saat menariknya acara televisi, atau hal lain yang dapat mengganggu pikiran dan daya konsentrasinya. Untuk menanggulangi hal ini sangatlah mudah, siapkan saja tempat yang khusus untuk belajar
  3. Bila Anda ikut mengawasinya dalam proses belajar, maka Anda harus menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik kepadanya dalam proses belajar; misalkan, menyusun jadwal mingguan dan hariannya dengan tertib, bagaimana menyiasati dalam mempelajari masing-masing materi pelajaran, berapa idealnya waktu untuk belajar dan beristirahat dari masing-masing materi pelajaran.
  4. Kebiasaan paling sering yang pada umumnya dialami setiap anak remaja, adalah mimpi di siang bolong (suka menghayal yang bukan-bukan); sehingga terkadang menganggap bahwa belajar sebagai hal yang tidak utama dan tidak perlu di prioritaskan. Hal yang mungkin sangat bermanfaat baginya adalah memberikan rangsangan dan dorongan psikologis kepadanya agar tetap mencintai pelajaran dan mau belajar sesuai dengan jadwal yang telah di sepakati. Tidak ada salahnya, sesekali menyelingi waktu belajarnya dengan aktivitas yang dapat menghibur dan disukainya. Sebagaimana hal penting yang sangat diperlukan dalam memberikan motivasi belajarkepada anak adalah, hendaknya orangtua berusaha membangun kedekatan dengan putra-putrinya dan berkomunikasi secara baik dengannya, agar tercipta rasa saling pengertian dan rasa kasih sayang, denagn catatan tanpa berlebihan dan dipaksakan.
Kedua : Faktor-faktor yang berkaitan dengan sekolah.
  1. Terkadang faktor yang menyebabkan sulitnya belajar adalah karena kurang adanya rangsangan dan motivator dari sekolah. Dan hal itu penyebabnya beragam. Misalkan; karena terlalu asingnya materi-materi pelajaran dan jauh dari jangkauan daya tanggap para siswa, atau karema metode pengajarannya yang membosankan, kompetisi yang tidak sehat antara para siswa di sekolah, tingkat standar kepandaian para siswa yang di bawah rata-rata, materi pelajaran yang diperoleh tidak dapat dipraktikkan dan diwujudkan dalam kehidupan (tidak aktual). Dalam menghadapi problem seperti ini, mungkin yang dapat dilakukan orangtua adalah mencoba menginventarisir daftar masalah-masalah yang ada, lalu kemudian dijadikan sebagai masukan kepada pihak sekolah, sebagai penyelenggara pendidikan. Selain itu, juga dapat diatasi dengan cara membangun komunikasi dan dialog secara lebih intensif dengan para guru yang mengajar, mengawasi keadaan anak waktu di sekolah dan merangsangnya untuk terus aktif mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah.
  2. Memberikan kesempatan bertamasya dan mengunjungi sanak famili atau pun teman-teman, atau mungkin dengan menjamu sebagian teman-temannya di sekolah bila memang mampu.
  3. Kemudian sebagaimana yang selalu disarankan kepada semua orang yang bertanggung jawab memikul pendidikan, jangan menjadikan konsep formal-legal pengajaran itu sebagai asas dalam membangun komunikasi dengan anak-anak. Karena sesungguhnya, bila ada ikatan-ikatan kekeluargaan yang kuat dan kokoh yang di bangun diatas asas-asas pendidikan yang benar, tentunya akan lebih memudahkan dalam menangani problem belajar, seperti kebanyakan yang terjadi.
Jadi, yang memegang peran yang paling utama adalah kiprah kedua orangtua, serta bagaimana ikatan dan komunikasi keduanya dengan sang anak.



Diambil dari buku yang berjudul : 'Seni Belajar, Strategi Menggapai Kesuksesan Anak'


by ; Istiqomah (08140022)
kelas : F