Jumat, 20 Maret 2009

Menguji Ketangkasan Ilmu Matematika Melalui Permainan

Sesungguhnya otak anak kecil lebih banyak digunakan untuk menerima dan menampung konsep ilmu logika dan ilmu matematika. Oleh karena itu, ada baiknya mengambil waktu yang tepat untuk mengenalkan konsep ini, di sela-sela permainan-permainanyanh disukai dan menarik hatinya. Pemikiran pada dasarnya adalah rohnya logika, dan pemikiran ini tergantung dari beragam organ perasa (saraf) untuk menyampaikan konsepsi logika. Konsep-konsep logika berguna untuk memudahkan kita menempatkan permainan-permainan yang semuanya memiliki kegunaan. Inilah beberapa konsep logika, diantaranya :

  1. Konsep-konsep yang berkaitan dengan perancangan (penyusunan), yang terdiri dari : - Tentang bentuk ; kotak, bundar, segitiga,dll. - Tentang arah ; atas, bawah, kanan, kiri, samping, dll. - Bentuk-bentuk yang menunjukkan keadaan terkunci dan terbuka ; di dalam dan di luar. - Pemantulan rancangan dan menampilkannya melalui cermin. Dari sini, anak menyimak dirinya sendiri melalui cermin lengkung atau cekung, cermin untuk memperbesar atau memperkecil. - Tentang gambar, seperti : gemuk, kurus, panjang, dan terbelah.
  2. Konsep-konsep yang ada kaitannya dengan tempat, seperti ; di atas, d bawah, di ujung, di dasar, terbawah, teratas, dekat, jauh, belakang, depan.
  3. Konsep-konsep yang ada kaitannya dengan pengurutan dan penertiban, seperti penataan dimana semuanya berawal dari satu titik awal dan satu arah. Contohnya ; menyusun urutan dari yang terpanjang sampai yang terpendek .
  4. Konsep-konsep yang ada kaitannya dengan pengelompokan (klasifikasi), yakni salah satu konsep dasar dan penting dalam matematika, dan terdiri dari ; - Konsep Afiliasi (keanggotaan) dan non afiliasi, seperti seluruh kelompok bola atau manik-manik berwarna diletakkan dalam kotak khusus. - Konsep Kesesuaian (simetris), seperti ; tatakan dengan cangkir, sikat gigi dengan pasta gigi, botol yang besar dengan botol yang kecil.
  5. Konsep-konsep yang ada kaitannya dengan penyelesaian teka-teki. Contohnya ; - Permainan teka-teki. - Menentukan dua bentuk sesuatu yang berbeda, dengan perbedaan yang tidak terlalu jauh. - Gambar berpola. Berdasarkan pada pemahaman pola keterkaitan antar berbagai bentuk.
  6. Konsep-konsep yang ada kaitannya dengan penyetaraan atau penyesuaian (menyamakan dua kumpulan) yakni yang mengarah kepada pengertian penjumlahan dan pengurangan.
Langkah-langkah yang memudahkan Anda dalam menggunakan beragam unsur penting dalam mencapai konsep-konsep logika dalam kehidupan anak Anda :
  1. Biarkan anak Anda menyiapkan meja makan, kemudian menghitung dan menyusun piring yang dipergunakan untuk makan oleh satu keluarga.
  2. Buat agar dia mengumpulkan pakaian-pakaian yang kotor, kemudian suruh membedakan semua pakaian yang berwarna dalam satu kelompok, dan pakaian yang putih dalam satu kelompok.
  3. Biarkan dia ikut Anda dalam menyiapkan makanan, seperti meletakkan sedikit gula dan banyak susu dalam sebuah cangkir.
  4. Temanilah dia bermain dengan permainan-permainan menyusun dan menata agar dia dapat memahami bagian-bagian tertentu dari sebuah bentuk yang utuh, seperti ; bilangan 1/2 (setengah), 1/4 (seperempat)...dll.
  5. Ajak dia bermain dengan permainan kubus, agar dia dapat mempelajari antara penjumlahan dan pengurangan.
  6. Buat dia menghitung hari yang masih tersisa untuk hari ulang tahunnya, atau hari apa saja yang dia nantikan.
  7. Buat contoh berupa perintah-perintah, seperti ; Angkat kepalamu!Pegang lututmu!...dll.
  8. Minta agar dia menghitung sesuatu dengan cara tidak ikut-ikutan, seperti contoh ; biarkan kita melihat berapa langkah jarak kita untuk mencapai ke sebuah pintu.
  9. Buat agar anak Anda membandingkan sesuatu yang berhubungan dengan berat. Misalkan ; Manakah yang lebih berat kerupuk atau biskuit?
  10. Fokuskan perhatiannnya dan selalu berkomunikasilah dengannya tentang bagaimana urgensi ilmu matematika dalam kehidupan kita. Misalkan ; selalu terpakai dalam praktik jual beli.
  11. Ajarkan padanya bagaimana mengatur uang jajannya, dan bantulah dia bagaimana menyimpan (menabung) sebagian uang jajannya.
  12. Yakinkan dirinya bahwa mengulang-ulang latihan dan mengulang-ulang usaha dapat menghasilkan hasil yang lebih baik.
Akhirnya saya tegaskan bahwa hal ini perlu disertai kesabaran dan terus mencurahkan keseriusan terhadap dirinya tetapi tanpa harus dipaksakan, sehingga dia tidak terlalu jenuh dan tidak terbersit di benaknya kalau dirinya memang kurang cerdas, sehingga mengendurkan semangatnya. Dan boleh jadi, dimungkinkan kesalahan ada di pihak sekolah. Oleh karena itu, Anda harus merujuk kembali problem ini sehingga dapat menanggulangi problem yang sebenarnya yang dimilki anak Anda ini. Akhirnya, semoga Allah senantiasa memberi hidayah dan menjaga anak Anda.


Diambil dari buku yang berjudul : "Seni Belajar,Strategi Menggapai Kesuksesan Anak"

by : Wira Puji Hendarwati (08140005)
kelas : F

Tidak ada komentar:

Posting Komentar