Rabu, 27 Mei 2009

KARAKTERISTIK ANAK USIA DINI

A. Pentingnya Memahami Anak Usia Dini
Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas,baik secara fisik,psikis,sosial,moral,dan sebagainya.Masa kanak-kanak juga masa yang paling penting untuk sepanjang usia hidupnya.Sebab masa kanak-kanak adalah masa pembentukan fondasi dan dasar kepribadian yang akan menentukan pengalaman anak selanjutnya.
Pengalaman yang dialami anak pada usia dini akan berpengaruh kuat terhadap kehidupan selanjutnya.Pengalaman tersebut akan bertahan lama,bahkan tidak dapat terhapuskan.kalaupun bisa,hanya tertutupi.Beberapa hal menjadi alasan pentingnya memahami karakteristik anak usia dini.Sebagaian dari alasan tersebut dapat diuraikan sebagaimana berikut:
1) Usia dini merupakan usia yang paling penting dalam tahap perkembangan manusia,sebab usia
tersebut merupakan periode diletakannya dasar struktur kepribadian yang dibangun untuk
sepanjang hidupnya.Oleh karena itu pendidikan dan pelayanan yang tepat.
2) Pengalaman awal sangat penting,sebab dasar awal cenderung bertahan dan akan
mempengaruhi sikap dan perilaku anak sepanjang hidupnya,disampingitu dasar awal akan
cepat berkembang menjadi kebiasaan.Oleh karena itu perlu pemberian pengalaman awal
yang positif.
3) Perkembangan fisik dan mental mengalami kecepatan yang luar biasa,dibanding dengan
sepanjang usianya,bahkan usia 0-8 tahun mengalami 80% perkembangan otak dibanding
sesudahnya oleh karena itu perlu stimulasi fisik dan mental.

B) Karakteristik Perkembangan Anak usia Dini
Anak usia dini (0-8) tahun adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.Bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan.Karena itulah maka usia dini dikatakan sebagai golden age (usia emas) yaitu usia yang sangat berharga dibanding usia-usia selanjutnya.Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik,secara lebih rinci akan diuraikan karakteristik anak usia dini sebagai berikut.
1) usia 0-1 tahun
Beberapa karakteristik anak usia bayi dapat dijelaskan antara lain:
a) Mempelajari keterampilan motorik mulai dari berguling,merangkak,duduk,berdiri,dan
berjalan
b) Mempelajari keterampilan menggunakan panca indera,seperti melihat,atau mengamati
meraba,mendengar,mencium,dan mengecap dengan memasukan setiap benda kemulut.
c) Mempelajari komunikasi sosial

2) Usia 2-3 tahun
Beberapa karakteristik khusus yang dilalui anak usia 2-3 tahun,antara lain:
a) Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya
b) Anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa
c) Anak mulai belajar mengembangkan emosi

3) Usia 4-6 tahun
Anak usia 4-6 tahun memiliki karakteristik antara lain:
a) Berkaitan dengan perkembangan fisik,anak sangat aktif melakukan berbagai kegiatan
b) Perkembangan bahasa juga semakin baik
c) Perkembangan kognitif (daya fikir) sangat pesat,ditunjukkan dengan rasa ingin tahu anak
yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar
d) Bentuk permainan anak masih bersifat individu,bukan permainan sosial

4) Usia 7-8 tahun
Karakteristik perkembangan anak usia 7-8 tahun antara lain:
a) Perkembangan kognitif anak masih berada pada masa yang cepat
b) Perkembangan sosial,anak mulia ingin melepaskan diri dari otoritas orangtuanya
c) Anak mulai menyukai permainan sosial
d) Perkembangan emosi

C) Kondisi yang mempengaruhi anak usia dini
Banyak hal yang dapat mempengaruhi kondisi anak usia dini,secara garis besar dapat dikelompokan menjadi dua,yaitu:
1) Faktor bawaan
Adalah faktor yang diturunkan dari kedua orang tuanya,baik yang bersifat fisik maupun psikis
2) Faktor lingkungan
Adalah faktor yang berasal dari luar faktor bawaan,meliputi seluruh lingkungan yang dilalui oleh anak.


Nama : Wahdah ayu diah safitri
Nim : 08140012

Senin, 25 Mei 2009

PENGARUH PENDIDIKAN BAGI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

PENGARUH PENDIDIKAN BAGI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
Senin, 26Mei 2009

Pendidikan memberikan pengaruh dan kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan diri anak. Pendidikan dalam hal ini dipahami sebagai suatu tindakan yang dilakukan dengan sengajaoleh seorang pendidik atau pengasuh anak guna mecapai tujuan yang telah ditentukan, atau mencapai kondisi yang lebih baik bagi anak.
Aspek yang dilihat dalam pembahasan imi ada lima, yakni perkembangan fisik, moral, emosional, intelektual, dan perkembangan spiritual. Masing-masing aspek tersebut dapat berkembang secara baik dengan adanya program pendidikan yang teah ditetapkan kepada anak. Baik pendidikan dalam keluarga, pendidikan pra sekolah maupun pendidikan di sekolah.
Segala perilaku dan stimulasi yang diterima anak akan berpengaruh terhadap pembentukan dan pengembangan dirinya, baik disengaja maupun tidak. Pendidikan merupakan bentuk perilaku dan stimulasi yang disengaja dan disadari oleh pendidik atau pengasuhnya, sehingga efek yang dihasilkan diharapkan akan lebih baik dibanding dengan perilaku atau stimulasi yang diterima anak secara spontan.

A. PENGARUH PENDIDIKAN BAGI PERKEMBANGAN FISIK
Perkembangan fisik merupakan awal dan landasan bagi perkembangan aspek lainnya. Sebab perkembangan fisik akan memberikan pengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung bagi pengembangan aspek-aspek yang lain. Perkembangan fisik juga dianggap penting karena secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi perilaku anak sehari-hari.
Bentuk-bentuk pendidikan dan layanan yang dapat diberikan untuk pengembangan fisik anak, antara lain:
1. Pemberian gizi yang memadai guna mendukung perkembangan fisik.
2. pemberian kesempatan unttk beraktivitas dan berpartisipasi guna menggerakkan otot dan anggota tubuh.
3. Penyediaan lingkngan yang positif dan kondusif bagi perkembangan fisik.
4. Pemberian reaksi yang positif terhadap bagaimanapun kondisi fisik anak.
5. Pemberian reaksi yang positif terhadap bagaimanapun kondisi fisik anak.

pengaruh pendidikan anak bagi perkembangan fisik.
1. Fisik berkembang lebih baik, karena mendapatkan perhatian dan pemenuhan kebutuhan yang memadai.
2. Fisik berkembang lebih kuat, karena ada kesempatan yang leluasa bagi anak untuk beraktivitas dan menggerakkan otot.
3. anak termotivasi untuk melakuka berbagai aktivitas ditengah lingkungannya yang bermanfaat bagipengembangan fisik.
4. Anak terhindar dari hal-hal yang mengganggu dan membahayakan perkembangan fisik.
5. Anak memiliki konsep diri positif, walaubagaimanapun kondisi fisik yang dimiliki.


B. PENGARUH PENDIDIKAN BAGI PERKEMBANGANMORAL
Perkembangan moral adalah perkembangan perilaku seseorang yang sesuai dengan kode etik dan standard sosial. Bentuk-bentuk pendidikan dan layanan yang dapat dilakukan untuk pengembangan moral anak antara lain:
1. Memberi kesempatan kepada anak untuk berinteraksi dengan sosial dan belajar apa saja yang diharapkan oleh anggota kelmpok dan masyarakat.
2. Memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan apa saja yang benar dan yang salah dan kemudian dijelaskan mengapa ini benar dan mengapa itu salah.
3. Mengembangkan keinginan anak untuk melakukan hal-hal yang benar.
4. menumbuhkan rasa malu dan rasa bersalah bila melanggar norma dan aturan yang beraku.

C. PENGARUH PENDIDIKAN BAGI PERKEMBANGAN EMOSIONAL
Emosi adalah letupan perasaan yang muncul dari dalam diri seseorang baik bersifat positif maupun negatif.
Bentuk-bentuk pendidikan yang dapat dilakukan untuk pengembangan emosional anak, antara lain:
1. Memberikan reaksi emosi yang positif terhadap anak guna pengembangan emosi positif.
2. melatih anak untuk mengembangan emosi positif.
3. Mengembangkan emosi positif sebagai emosi yang dominan.
4. melatih anak untuk mengendalikan emosi (katarsis emosi).

Pengaruh pendidikan bagi pengembangan emosional anak, antara lain:
1. Anak mengembangakan emosi positif berdasarkan apa yang dia lihat, ia dengar dan ia rasakan.
2. Anak terlatih untuk mengembangkan emosi positif.
3. Anak mengembangkan emosi positif sebagai emosi yang dominan.
4. Anak terlatih untuk mengendalikan emosi dan menetralkan emosi(katarsis emosi0
5. Anak mampu meredam gejolak emosi.

D. PENGARUH PENDIDIKAN BAGI PERKEMBANGAN INTLEKTUAL
Kemampuan intelektual adalah kemampuan untuk memahami sesuatu. kemampuan iniperlu dilatih dan distimulasi sejjak dini agar dapat berkembang secara optimal.
pengembangan intelektual anak antara lain:
1. memberikan stimulasi positif bagi pengembangan intelektual anak sesuai dengan tahap pengembangannya.
2. melatih dan membimbing anak untuk mengembangkan kemampuan intelektualnya.
3. Menanamkan konsep positif terhadap apa saja yang dikenal dan diketahui oleh anak.
4. Menghindarkan hal-hal yang dapat menghambat dan merugikan perkembangan intelektual anak.

pengaruh pendidikan bagi pekembangan intelektual anak anak antara lain
1. Anak mampu mengembangkan kemampuan intelektualnya secara lebih baik.
2. anak memiliki konsep positif terhadap apa saja yang dikenal dan diketahui.
3. Anak mampu mengembangkan segenap potensi yang dimiliki sesuai dengan kemampuan yang ada.


Nama: ISTIQOMAH
Kelas : F
Nim : 08140022

Minggu, 17 Mei 2009

PERAN ORANG TUA BAGI PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI

A. Pentingnya Peran Orang Tua Bagi Pendidikan Anak

Secara lebih rinci dapat diuraikan pentingnya peran orang tua bagi pendidikan anak,antara lain:
1) Orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak
Melalui orang tua,anak belajar kehidupan dan melalui orang tua anak belajar
mengembangkan seluruh aspek pribadinya.
2) Orang tua adalah pelindung utama bagi anak
Anak bukanlah miniatur orang tua dewasa.Anak baru lahir berada dalam kondisi
yang lemah baik fisik maupun mentalnya
3) Orang tua adalah sumber kehidupan bagi anak
Anak dapat hidup karena pemeliharaan dan dukungan orang tua
4) Orang tua adalah tempat bergantung bagi anak
Kehidupan anak sangat tergantung pada orang lain.Semenjak dalam kandungan
kehidupan anak tergantung pada ibunya melalui plasenta
5) Orang tua merupakan sumber kebahagiaan bagi anak

B) Peran orang tua bagi pengembangan anak

peran orang tua bagi pengembangan anak secara lebih rinci dapat diuraikan sebagai
berikut:
1) Memelihara kesehatan fisik dam mental anak
2) Meletakkan dasar kepribadian yang baik
3) Membimbing dan memotivasi anak untuk mengembangkan diri
4) Memberikan fasilitas yang memadai bagi pengembangan diri anak
5) Menciptakan suasana yang aman,nyaman dan kondusif bagi pengembangan anak

C) Hubungan Keluarga Dengan Sekolah

Pada masa bayi dan usia pra TK,orang tua dan kelurga memegang peranan yang
sangat menentukan dalam membentuk fondasi kepribadian anak.Pada saat itulah
kesempatan emas bagi orang tua dan keluarga untuk memberikan warna dasar bagi anaknya
tanpa diganggu dan dipengaruhi faktor lain.Memasuki TK atau pra sekolah,maka peran
orang tua sudah dipengaruhi oleh orang lain,yaitu pihak sekolah.Sekolah juga memiliki peran
yang sangat besar bagi pembentukan kepribadian anak.Namun menyerahkan sepenuhnya
pendidikan anak kepada pihak sekolah tentu bukan langkah yang tepat.Upaya terbaik yang
perlu dilakukan adalah kerjasama yang erat dan komunikatif antara pihak keluarga dan
sekolah.

Nama :Wahdah Ayu D.S
Nim :08140012
Kelas/jurusan :F/IPI

Senin, 04 Mei 2009

STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas. Baik dalam hal sikap, perhatian, minat dan kemampuannya dalam belaja. Segala yang ia lihat ia dengar dan ia rasakan akan mengendap dan membangun struktur kepribadian anak. Pengalaman yang ia lalui tidak akan pernah terhapus, melainkan hanya tertutupi oleh pengalaman berikutnya. Kekhasan dunia anak mengakibatkan perlunya setrategi pembelajaran untuk anak yang juga khas.

A. Orientasi Pembelajaran Anak Usia Dini
Usia dini merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar ( golden age). oleh karena itu kesempatan ini hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk proses belajar anak. Rasa ingin tahu pada usia ini berada pada posisi puncak. Tidak ada usia sesudahnya yang menyimpan rasa ingin tahu anak melebihi usia dini, khususnya usia 3-4 tahun. Orientasi belajar anak usia dini bukan untuk mengejar prestasi, seperti kemampuan membaca, menulis berhitung dan penguasaan pngetahuan yang lain yang sifatnya akademis. Namun orientasi belajar anak yang sesungguhnya adalah mengembangkan sikap dan minat belajar serta berbagai potensi dan kemampuan dasar anak.
Orientasi belajar anak lebih baik bila mengarah pada pengembangan sikap mental yang positif. Bila hal itu tercapai maka berarti aset yang tiada ternilai harganya. Anak yang mampu menegmbangkan sikap mental positif akan mengembangkan rasa ingin tahu yang tinggi, semanggat belajar yang menyala, gemar membaca, mampu mengembangkan kreativitas diri dan memiliki dorongan yang kuat untuk terus mengembangkan diri.

B. Metode Pembelajaran Anak Usia Dini
Penggunaan metode pengajaran yang tepat dan sesuai dengan karakter anak akan dapat memfasilitasi perkembangan berbagai potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak. Beberapa prinsip metode pembelajaran untuk anak usia dini antara lain :
  1. Berpusat pada anak. Artinya penerapan metode berdasarkan kebutuhan dan kondisi anak bukan berdasarkan keinginan dan kemampuan pendidikan. Pendidikan menyesuaikan diri terhadap kebutuhan anak, bukan sebaliknya anak menyesuaikan diri terhadap keinginan dan kemampuan guru.
  2. Partisipasi aktif. Maksudnya penerapan metode pembelajaran ditunjukkan untuk membangkitkan anak untuk turut berpartisipasi aktif dalam proses belajar. Anak adalah subjek dan pelaku utama dalam proses pendidikan, bukan objek.
  3. Bersifat holistik dan integratif. Artinya kegiatan belajar yang diberikan kepada anak tidak terpisah menjadi bagian-bagian seperti pembidangan dalam pembelajaran, melainkan terpadu dan menyeluruh, terkait antara satu bidang dengan bidang yang lain.
  4. Fleksibel. Artinya metode pembelajaran yang diterapkan pada anak usia dini bersifat dinamis tidak terstruktur dan disesuaikan dengan kondisi dan cara belajar anak yang memang tidak terstruktur. Anak belajar dengan cara yang ia suka.
  5. Perbedaan individual ( individual Defferences ). Maksudnya tidak ada anak yang memiliki kesamaan walau kembar sekalipun. Dengan demikian guru dituntut untuk merancang dan menyediakan alternatif kegiatan belajar guna memberi kesempatan kepada anak untuk memilih aktivitas belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Secara teknis ada beberapa metode yang tepat untuk diterapkan pada anak usia dini, antara lain :
  1. Bermain
  2. Bercerita
  3. Bernyanyi
  4. Bercakap ( dialog dengan tanya jawab )
  5. Karya wisata
  6. Praktik langsung
  7. Bermain peran ( sosio-drama )
  8. Penugasan
C. Bahan Dan Perlengkapan Belajar Anak Usia Dini
Beberapa kriteria untuk menentukan bahan dan perlegkapan belajar anak usi dini, antara lain :

1. Relevan dengan kondisi anak
artinya bahan dan perlengkapan yang disediakan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak . Bahan yang mahal bukan jaminan sesuai dengan kondisi anak.
2. Berwarna dan aktaraktif
Bahan yang berwarna, apabila dengan warna mencolok akan mengundang anak untuk memegang dan menggerakkannya. sehingga bahan dan perlengkapan yang disediakan memungkinkan bagi anak untuk beratraksi dengan benda tersebut.
3. Sederhana dan kongkrit
Bahan dan perlengkapan belajar anak bukanlah yang rumit dan sulit melainkan sederhana, jelas dan kongkrit di mata anak.
4. Eksploratif dan mengundang rasa ingin tahu
Bahan dan perlengkapan yang tersedia dapat di eksplorasi oleh anak, karena sifat dasar anak adalah ingin tahu dan ingin selalu mencoba.
5. Berkait dengan aktivitas keseharian anak
Anak tumbuh dan berkembang bersama lingkungan yang ada. Segala yang dia lihat,dia dengar dan dia rasakan, ingin ditiru dan diulang. oleh karena itu bahan dan perlengkapan belajaranak diupayakan.


by: ika dewi ratna sari
nim: 08140028

di ambil dari buku yang berjudul konsep dasar pendidikan anak usia dini.